
Mestinya tahun ini semester II akan lebih baik, kalau nggak ada yang aneh-aneh lagi ya, si Donald Trump ngomong apa, berperang lagi gitu,
Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) Laksono Widodo menyampaikan, ekonomi dan pasar keuangan Indonesia akan membaik pada semester II-2025.
Optimisme di paruh kedua itu seiring adanya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan negara mitra, serta potensi penurunan suku bunga acuan oleh The Fed.
“Semester II-2025 akan lebih baik. Kita lihat AS di semester II akan menurunkan suku bunga acuan. Kita juga akan turunkan suku bunga,” ujar Laksono saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis.
Namun demikian, Ia mengingatkan optimisme di paruh kedua 2025 itu akan tercapai apabila tidak ada lagi kebijakan-kebijakan ekstrem dari Presiden AS Donald Trump dan tidak berlanjutnya konflik geopolitik.
“Mestinya tahun ini semester II akan lebih baik, kalau nggak ada yang aneh-aneh lagi ya, si Donald Trump ngomong apa, berperang lagi gitu,” ujar Laksono.
Terkait kesepakatan dagang antara Indonesia dan AS, Ia menilai transaksi ekspor Indonesia ke AS cenderung lebih sedikit dibandingkan ke China, sehingga pelaku pasar tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut.
“Sebenarnya ekspor kita ke AS tidak terlalu besar. Kita lebih berdampak ke China, karena kalau China berantem sama AS, terus China-nya melambat, kita kena juga,” ujarnya.
Pada Selasa (01/07), Presiden AS Donald Trump menyurati Ketua The Fed Jerome Powell untuk menerapkan suku bunga super rendah.
Di platform media sosial Truth Social, Trump mengkritik The Fed yang belum juga menurunkan suku bunga, dan mengatakan bahwa dewan The Fed seharusnya merasa malu atas kondisi yang dialami oleh AS.
Sementara itu, Jerome Powell menegaskan bahwa bank sentral tetap bersabar mengenai pemotongan suku bunga lebih lanjut, tetapi tidak mengesampingkan pengurangan pada pertemuan bulan ini, dan menekankan bahwa langkah-langkah di masa mendatang akan bergantung pada data yang masuk.
Powell juga mengatakan bahwa The Fed pasti telah memangkas suku bunga acuan, apabila tidak ada dampak inflasi dari tarif Trump.
Di sisi lain Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan kesepakatan dagang antara AS dan Vietnam yang mencakup tarif 20 persen atas impor dari negara tersebut.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.