
Pelaku pasar memiliki ekspektasi The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada tahun ini, yang menandakan bahwa tarif dan ketidakpastian yang tinggi mulai menyebar ke berbagai sektor ekonomi
Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat seiring pelaku pasar berekspektasi The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada tahun ini.
IHSG ditutup menguat 44,39 poin atau 0,63 persen ke posisi 7.113,43. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,07 poin atau 0,64 persen ke posisi 801,70.
“Pelaku pasar memiliki ekspektasi The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada tahun ini, yang menandakan bahwa tarif dan ketidakpastian yang tinggi mulai menyebar ke berbagai sektor ekonomi,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus di Jakarta, Kamis.
Dari mancanegara, ISM Services Purchasing Managers’ Index (PMI) di Amerika Serikat (AS) tercatat turun menjadi 49,9 pada Mei 2025 dari sebelumnya 51,6 pada April 2025, atau jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 52.
Data itu mengindikasikan kontraksi moderat di sektor jasa AS, dan menandai penurunan aktivitas pertama sejak Juni 2024 di tengah ketidakpastian yang meningkat akibat kebijakan tarif oleh Dnald Trump.
Dalam rilis Beige Book oleh The Fed, menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi di AS melemah karena dampak tarif dan ketidakpastian tinggi di berbagai sektor ekonomi, yang menunjukkan dampak dari tarif dan ketidakpastian ekonomi yang semakin meluas.
Alhasil, pasar memiliki pandangan menyusul kenaikan ekspektasi akan penurunan tingkat suku bunga acuan The Fed pada tahun ini..
Dari dalam negeri, akhir pekan dan libur panjang menyambut Idul Adha mempengaruhi perilaku investor dalam keputusan investasi, sehingga cenderung untuk menahan diri dan menghindari risiko dengan profit taking dahulu.
Di sisi lain, pasar berharap dalam perundingan berikutnya antara delegasi Indonesia dan AS memberikan hasil yang konkret terkait tarif dagang resiprokal.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan Indonesia dan Amerika Serikat (AS) akan mulai melakukan negosiasi putaran kedua ihwal tarif perdagangan pada pekan depan.
Sementara itu, stimulus yang diberikan oleh pemerintah dan juga telah cairnya gaji ke-13 PNS dan momentum libur sekolah akan mendorong tingkat daya beli masyarakat atau konsumsi masyarakat.
Dengan berkontribusi pada peningkatan daya beli masyarakat, yang dapat mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, momentum libur sekolah meningkatkan pengeluaran untuk kebutuhan rekreasi, memberikan dorongan tambahan bagi sektor ritel dan layanan.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat dimana sektor barang baku paling tinggi yaitu 1,48 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor energi yang masing-masing naik sebesar 0,54 persen dan 0,51 persen.
Sedangkan empat sektor terkoreksi yaitu paling dalam sektor kesehatan minus 1,80 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor infrastruktur yang turun masing-masing sebesar 0,44 persen dan 0,12 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PNSE, SHIP, GDST, MLPT, dan BRPT. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni IOTF, BPFI, AYLS, LPIN, dan PTSP.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.337.585 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,02 miliar lembar saham senilai Rp16,41 triliun. Sebanyak 279 saham naik, 332 saham menurun, dan 197 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 214,95 poin atau 0,57 persen ke 37.532,00, indeks Hang Seng menguat 252,54 poin atau 1,07 persen ke 23.906,78, indeks Shanghai menguat 7,90 poin atau 0,23 persen ke 3.384,48, dan indeks Strait Times menguat 13,81 poin atau 0,35 persen ke 3.917,11.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025