
Jakarta (ANTARA) – PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mencatatkan pendapatan konsolidasian sebesar 71,5 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada kuartal I-2025, seiring perubahan komposisi bisnis dan selesainya divestasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
EBITDA disesuaikan perseroan tercatat sebesar 15,8 juta dolar AS pada kuartal I-2025, yang mana segmen pengelolaan limbah menyumbang sebesar 2,6 juta dolar AS.
Direktur TBS Juli Oktarina dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, mengatakan capaian itu belum mencerminkan kontribusi penuh dari Sembcorp Environment yang akuisisinya rampung pada akhir Maret 2025, yang mengindikasikan potensi pertumbuhan yang menjanjikan dari lini bisnis hijau perseroan.
“Angka keuangan kuartal ini perlu dilihat dalam konteks transformasi jangka panjang yang sedang kami jalankan,” ujar Juli.
Sementara itu, total arus kas bersih berada di posisi 44,1 juta dolar AS, yang berdampak terhadap peningkatan posisi cash balance menjadi sebesar 126,1 juta dolar AS pada akhir kuartal I-2025.
“Secara fundamental, kami terus menghasilkan arus kas yang sehat, dan tetap fokus menciptakan nilai tambah dari lini bisnis berkelanjutan kami,” ujar Juli.
Dari sisi neraca, total aset perseroan meningkat 11 persen year on year (yoy) menjadi 1,04 miliar dolar AS pada kuartal I-2025, didorong oleh ekspansi strategis di sektor energi terbarukan (EBT) dan pengelolaan limbah.
Di sisi lain, total ekuitas tercatat sebesar 359,6 juta dolar AS pada kuartal I-2025, akibat penyesuaian akuntansi non-recurring atas divestasi aset PLTU, merupakan dampak yang bersifat sementara dan tidak berulang, serta tidak berkaitan langsung dengan kinerja operasional maupun total arus kas usaha perseroan yang tetap menunjukkan tren positif.
Dengan penyelesaian divestasi aset PLTU di Minahasa Utara berkapasitas 100 MW, Juli mengatakan perseroan akan mengurangi emisi karbon lebih dari 45 persen, atau sekitar 777 ribu ton CO2e per tahun.
Ia menyebut, langkah itu sejalan dengan roadmap TBS2030 dan komitmen perseroan untuk tumbuh secara bertanggung jawab di sektor pengelolaan limbah, mobilitas listrik dan energi terbarukan.
“Aksi atas kedua aset ini akan menyumbang kepada pengurangan emisi karbon TBS secara total sebesar 80 persen, atau sekitar 1,3 juta ton CO2e per tahun,” ujar Juli.
Ke depan, Ia melanjutkan, perseroan akan terus memperkuat fondasi bisnis hijau dan menjajaki peluang pertumbuhan di bidang solusi pengelolaan limbah, mobilitas listrik, serta energi terbarukan, dengan komitmen pada profitabilitas dan dampak positif jangka panjang.
“TBS terus melanjutkan agenda transformasi dengan disiplin dan optimisme. Kami melihat kuartal ini sebagai bagian penting dari perjalanan TBS membangun model bisnis yang lebih berkelanjutan,” ujar Juli.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025