
Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan publik dan terutama pemegang saham terhadap BSI. Untuk itu, perseroan memberikan dividen kepada seluruh pemegang saham yang telah ditetapkan dalam RUPS Tahunan Tahun Buku 2024 BSI pada 16 Mei lalu dan me
Jakarta (ANTARA) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (kode saham: BRIS) mengumumkan bahwa pembagian dividen tunai sebesar Rp1,05 triliun atau Rp22,78 per saham akan dijadwalkan pada 19 Juni 2025.
Pemegang saham yang berhak memperoleh dividen adalah yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan (DPS) atau recording date pada 28 Mei 2025.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan publik dan terutama pemegang saham terhadap BSI. Untuk itu, perseroan memberikan dividen kepada seluruh pemegang saham yang telah ditetapkan dalam RUPS Tahunan Tahun Buku 2024 BSI pada 16 Mei lalu dan memohon dukungan agar BSI bisa tumbuh lebih baik lagi pada masa mendatang,” kata Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Adapun tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi dijadwalkan pada 26 Mei 2025. Sedangkan tanggal cum dividen di pasar tunai pada 28 Mei 2025.
Selanjutnya, tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 27 Mei 2025, sedangkan ex dividen di pasar tunai pada 2 Juni 2025.
Wisnu juga menyampaikan, bagi pemegang saham yang sahamnya tercatat dalam penitipan kolektif di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pembayaran akan dilakukan melalui Rekening Dana Nasabah (RDN) di perusahaan efek atau bank kustodian terkait.
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BSI pada 16 Mei 2025 telah menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp1,05 triliun atau 15 persen dari total laba bersih tahun buku 2024 yang dibagikan kepada pemegang saham.
Jumlah dividen tersebut naik sebesar 22,86 persen dibandingkan dividen tahun buku 2023 senilai Rp18,54 per lembar saham, mengindikasikan kinerja yang cukup solid pada tahun buku 2024.
Sepanjang 2024, BSI membukukan laba bersih sebesar Rp7,01 triliun dan total aset Rp409 triliun dengan kualitas terjaga.
Selain untuk dividen, penggunaan 20 persen laba bersih akan disisihkan sebagai cadangan wajib perseroan. Adapun sisanya sebesar 65 persen dialokasikan sebagai laba ditahan.
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025