kita harus selalu mengevaluasi apakah rencana investasi kita masih ‘in line’ dengan perkembangan pasar

Jakarta (ANTARA) – PT Telkom Indonesia Persero Tbk (TLKM) menyatakan sedang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap belanja modal atau capital expenditure (capex) yang telah diserap selama kuartal I-2025.

Evaluasi ini menjadi bagian dari strategi perseroan untuk memastikan penggunaan belanja modal lebih efektif dan berdampak langsung terhadap penguatan fundamental bisnis serta penciptaan nilai jangka panjang.

“Sebagai perusahaan yang padat investasi infrastruktur, kita harus selalu mengevaluasi apakah rencana investasi kita masih ‘in line’ dengan perkembangan pasar. Apalagi dengan semakin cerdasnya pelanggan kita, tentu kita harus memberikan customer experience yang lebih baik,” ujar Wakil Direktur Utama Telkom Indonesia Muhammad Awaluddin dalam konferensi pers setelah RUPST di Jakarta, Selasa.

Awaluddin menyampaikan bahwa Telkom Indonesia terus melakukan transformasi dalam tiga tahun terakhir, baik dari sisi organik maupun anorganik, yang mencakup modernisasi infrastruktur, pembangunan data center, serta sejumlah inisiatif untuk mempercepat akselerasi digital.

Ia menjelaskan bahwa belanja modal Telkom selama beberapa tahun terakhir berada di kisaran 22 persen dari pendapatan, namun, ke depan perseroan berencana menurunkan rasio tersebut secara bertahap hingga tahun 2,28, seiring perubahan fokus ke efektivitas investasi.

"Artinya, setiap satu rupiah yang kita keluarkan untuk capex harus menghasilkan nilai tambah yang jelas. Inilah pencerahan yang kami maksud, agar aset lebih produktif, fundamental bisnis lebih kuat, dan 'stakeholder' puas dengan kinerja Telkom," katanya.

Ia melanjutkan bahwa Direksi Telkom saat ini menaruh perhatian khusus pada monetisasi aset yang sudah dimiliki.

"Prioritas kami adalah value creation dari aset eksisting maupun pengembangan aset baru. Struktur capex ke depan harus ekonomis, efektif, dan memiliki imbal hasil yang jelas," ujar Awaluddin.

Dengan strategi ini, Telkom berharap dapat memperkuat posisi sebagai motor penggerak ekonomi digital nasional dan menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.

Dalam RUPST, Telkom Indonesia menyetujui pembagian dividen tunai senilai Rp21,05 triliun atau setara 89 persen laba bersih tahun buku 2024.

Telkom Indonesia juga mendapatkan restu untuk melaksanakan rencana pembelian kembali saham atau buyback saham dengan nilai maksimal Rp3 triliun.

Selain itu, RUPST menyetujui pengangkatan Angga Raka Prabowo menjadi Komisaris Utama (Komut) menggantikan Bambang P.S. Brodjonegoro.​​​​​​, serta menyetujui pengangkatan Dian Siswarini sebagai Direktur Utama menggantikan Ririek Adriansyah.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025