Pelemahan ini terjadi seiring dengan pudarnya optimisme pasar atas ketegangan perdagangan antara AS dan Uni Eropa

Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore, ditutup melemah seiring memudarnya optimisme pasar terhadap ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE).

IHSG ditutup melemah 23,15 poin atau 0,32 persen ke posisi 7.175,97. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,42 poin atau 0,42 persen ke posisi 814,76.

“Pelemahan ini terjadi seiring dengan pudarnya optimisme pasar atas ketegangan perdagangan antara AS dan Uni Eropa (UE),” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Dari sisi ekonomi makro, inflasi (CPI) Australia tetap stabil pada April 2025 dan bertahan di level terendah sejak November 2024. Kenaikan biaya kesehatan dan liburan berhasil mengimbangi penurunan harga bensin, sehingga menjaga harapan untuk penurunan suku bunga lebih lanjut.

Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI) naik 2,4 persen secara tahunan (yoy) di April 2025, tidak berubah dari bulan Maret namun sedikit di atas perkiraan pasar sebesar 2,3 persen (yoy)

Pekan lalu, bank sentral Australia atau Reserve Bank of Australia (RBA) memangkas suku bunga ke level terendah dalam dua tahun.

Meredanya tekanan inflasi memberi ruang bagi bank sentral untuk merespons meningkatnya risiko perdagangan global dan membuka peluang pelonggaran moneter tambahan dalam waktu dekat.

Sementara itu, bank sentral Selandia Baru atau Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,25 persen, yang menandai siklus pelonggaran yang lebih dalam dari proyeksi RBNZ tiga bulan lalu, mencerminkan kekhawatiran terhadap dampak kebijakan perdagangan AS terhadap perekonomian global.

Di pasar obligasi, harga surat utang pemerintah Jepang (JGB) merosot menyusul permintaan yang lesu dalam lelang JGB bertenor 40 tahun. Imbal hasil (yield) melonjak 9 bps menjadi 3,37 persen

Lelang senilai sekitar 500 miliar Yuan Jepang atau 3,5 miliar dolar AS, mencatatkan permintaan lemah akibat kekhawatiran atas membengkaknya beban utang pemerintah Jepang.

Isu utang dan surat utang pemerintah telah menjadi perhatian utama pasar dalam beberapa pekan terakhir, seiring dengan tren naiknya imbal hasil secara global.

Fokus investor kini tertuju pada rilis laporan keuangan Nvidia yang dijadwalkan malam ini. Tahun ini, Nvidia menghadapi sejumlah tantangan, termasuk perang dagang dan ketidakpastian seputar belanja korporasi untuk pengembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), terutama karena Tiongkok terus mencatat kemajuan di bidang tersebut.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor menguat yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik yang naik sebesar 1,20 persen, diikuti oleh sektor teknologi dan sektor industri yang masing- masing naik sebesar 0,52 persen dan 0,26 persen.

Sedangkan, delapan sektor melemah yaitu sektor barang konsumen primer turun paling dalam sebesar 1,11 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor transportasi & logistik yang masing- masing turun sebesar 0,92 persen dan 0,91 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu GTBO, IMDX, MAPB, INRU dan JECC. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni CSMI, ZYRX, IKAN, MBTO dan SMDM.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.261.981 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 33,39 miliar lembar saham senilai Rp23,04 triliun. Sebanyak 245 saham naik 335 saham menurun, dan 326 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 11,89 poin atau 0,03 persen ke 37.736,00, indeks Shanghai melemah 0,76 poin atau 0,02 persen ke 3.339,19, indeks Hang Seng menguat 123,68 poin atau 0,53 persen ke posisi 23,258,31, dan indeks Straits Times menguat 18,02 poin atau 0,46 persen ke 3.893,09.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025