
Kami juga menyoroti kinerja BRIS dalam menumbuhkan basis pendanaan yang kuat dan berbiaya rendah
Jakarta (ANTARA) – Senior Equity Research Analyst PT Ciptadana Sekuritas Asia Erni Marsella Siahaan memproyeksikan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) atau BRIS bisa menembus level Rp3.900 per saham, yang ditopang oleh fundamental kuat dan strategi bisnis tepat.
“Harga BRIS bisa menembus Rp3.900 per saham, yang menyiratkan PBV 3,5x 2025, dengan kemungkinan pertumbuhan pembiayaan yang positif di tengah ketatnya pasar likuiditas secara nasional,” ujar Erni sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Erni menyoroti strategi bisnis tepat BSI, yang tercermin dari operating expenditure (opex) atau belanja operasional perseroan yang meningkat 16,5 persen year on year (yoy) pada tahun ini.
“Menurut pandangan kami, mengingat ekspansi agresif bank dalam infrastruktur fisik dan digital. Misalnya jaringan ATM dan CRM meningkat dua kali lipat menjadi 5.500 unit, EDC meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi lebih dari 500.000 unit, di samping bisnis emasnya yang terus berkembang,” ujar Erni.
Ia meyakini pertumbuhan eksponensial bisnis emas BSI akan terus berlanjut, yang telah melonjak 82 persen (yoy) pada kuartal I-2025 didorong oleh penunjukan perseroan sebagai bank emas dan meningkatnya antusiasme terhadap transaksi emas.
Nasabah bisnis emas perseroan bertambah 17.000 pelanggan baru pada Maret 2025, atau melonjak dari rata-rata 1.000 pelanggan per bulan sepanjang 2024.
Selain itu, pembiayaan segmen korporasi BSI meningkat 13 persen (yoy) pada kuartal I-2025, yang terkonsentrasi di sektor-sektor seperti infrastruktur, telekomunikasi, minyak sawit, perawatan kesehatan, dan listrik.
“Kami juga menyoroti kinerja BRIS dalam menumbuhkan basis pendanaan yang kuat dan berbiaya rendah. Rekening tabungan haji diharapkan memberikan kontribusi lebih besar terhadap tabungan Wadiah, dengan perolehan nasabah bulanan meningkat tajam menjadi lebih dari 110.000, dibandingkan dengan rata-rata 50.000 per bulan pada tahun lalu,” ujar Erni.
Dari sisi fundamental, pendapatan non-margin BSI tumbuh 42 persen (yoy) pada kuartal I- 2025, terdorong oleh pertumbuhan yang kuat dalam pembiayaan emas, treasury, dan e-channel, yang secara berurutan naik sebesar 52 persen (yoy), 47 persen (yoy), dan 34 persen (yoy).
Capaian itu mendorong pendapatan non-bunga terhadap ke rekor tertinggi sebesar 28 persen pada kuartal I- 2025, dari sebelumnya sebesar 25 persen pada kuartal IV-2024 dan 22 persen pada kuartal I-2024.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025