Jakarta (ANTARA) – PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pra-penjualan sebesar Rp5 triliun pada tahun 2025, yang dikontribusikan dari pra-penjualan keseluruhan proyek di 9 kawasan Kota Terpadu.

Selama kuartal I-2025, perseroan telah mencatatkan penjualan properti senilai Rp877 miliar.

“Summarecon berkomitmen untuk terus memperkuat bisnis inti melalui penerapan strategi yang adaptif, selaras dengan dinamika dan kebutuhan pasar yang terus berubah melalui peluncuran produk-produk inovatif, sehingga bisa diterima dengan baik oleh konsumen.” ujar Presiden Direktur Summarecon Adrianto Pitojo Adi dalam Paparan Publik di Jakarta, Kamis.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), para pemegang saham SMRA menyepakati pembagian dividen sebesar Rp148,57 miliar atau setara Rp9 per lembar saham untuk tahun buku 2024.

Dalam RUPST, para pemegang saham juga menyetujui pengangkatan jajaran Dewan Komisaris dan Direksi, menjadi sebagai berikut:

Dewan Komisaris

  • Komisaris Utama: Soetjipto Nagaria
  • Komisaris: Harto Djojo Nagaria
  • Komisaris: Hendri Rahardja
  • Komisaris: Liliawati Rahardjo
  • Komisaris Independen: Edi Darnadi
  • Komisaris Independen: Kris Erlangga Adji Widjaya ​​​​​

Dewan Direksi

  • Direktur Utama: Adrianto Pitojo Adi
  • Direktur: Soegianto Nagaria
  • Direktur: Herman Nagaria
  • Direktur: Sharif Benyamin
  • Direktur: Lydia Tjio​​​​​​​
  • Direktur: Nanik Widjaja
  • Direktur: Jason Lim

Sepanjang tahun 2024, Summarecon Agung mencatatkan pendapatan sebesar Rp10,62 triliun atau meningkat 59,5 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.

Laba bersih perseroan mencatatkan rekor tertinggi sebesar Rp 1,84 triliun pada 2024, atau meningkat 74,2 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.

Unit Pengembangan Properti (Property Development) yang meliputi penjualan hunian dan komersial mencatatkan pendapatan senilai Rp7,50 triliun pada 2024, sedangkan pendapatan dari segmen bisnis Investasi Properti dan Manajemen (Investment Property) sebesar Rp2,15 triliun pada 2024.

Peningkatan pendapatan sebesar 24 persen berasal dari pendapatan sewa mal yang meningkat sebesar Rp 388 miliar.

Kemudian, pendapatan unit Bisnis Lain-lain (Other Business) meningkat menjadi Rp967 miliar pada 2024, terutama berasal dari bisnis perhotelan dengan adanya peningkatan tingkat okupansi dan tarif kamar rata-rata.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025