
Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah di tengah optimisme kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan negara mitra dagang.
IHSG ditutup melemah 3,19 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.878,05. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,63 poin atau 0,08 persen ke posisi 765,59.
“Kesepakatan AS dan Vietnam tentunya memberikan peluang kesepakatan dengan negara lainnya. Kesepakatan dagang AS dan Vietnam tentunya pintu awal meredakan ketegangan perdagangan,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus di Jakarta, Kamis.
Dari mancanegara, Presiden AS Donald Trump mengumumkan di Truth Social, bahwa AS telah mencapai kesepakatan baru dengan Vietnam yang mencakup tarif 20 persen untuk impor dari negara tersebut.
Kesepakatan itu meningkatkan harapan akan adanya perjanjian perdagangan bilateral sebagai bagian dari strategi tarif resiprokal Trump yang diperkenalkan pada April 2025.
Di sisi lain, Iran menghentikan kerja sama dengan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), yang menambah risiko geopolitik yang moderat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian telah memberikan persetujuan akhir terhadap undang- undang (UU) yang menangguhkan atau menghentikan sementara kerja sama dengan badan pengawas nuklir PBB, menyusul serangan Israel yang dibantu AS terhadap fasilitas nuklir negara tersebut.
Dari dalam negeri, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah menginginkan Indonesia tidak dikenakan tarif resiprokal oleh AS, mengingat pemerintah juga telah memberikan penawaran (second offer) kepada AS, yakni berupa investasi mineral kritis (critical mineral) dan ekosistem EV.
Namun demikian, tentunya AS punya kebijakan tersendiri sehubungan tarif tersebut dan berharap Indonesia mendapatkan kesepakatan tarif resiprokal yang lebih rendah dari sebelumnya.
Pada awal April 2025, AS secara resmi telah mengenakan tarif resiprokal kepada Indonesia sebesar 32 persen dari basis tarif sebesar 10 persen yang diterapkan AS kepada semua negara dan tarif yang dikenakan AS saat ini.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor menguat, yaitu sektor barang konsumen primer naik sebesar 1,33 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor transportasi & logistik yang naik masing-masing sebesar 1,31 persen dan 1,17 persen.
Sedangkan, dua sektor terkoreksi yaitu sektor keuangan dalam minus 0,15 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer yang turun sebesar 1,12 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu COCO, ARGO, SAPX, INPS, dan GDST. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GPRA, CINT, CSMI, PLAN, dan NOBU.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.036.540 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,50 miliar lembar saham senilai Rp8,00 triliun.
Sebanyak 324 saham naik, 239 saham menurun, dan 230 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 231,33 poin atau 0,58 persen ke 39.755,50, indeks Hang Seng menguat 149,13 poin atau 0,62 persen ke 24.221,48, indeks Shanghai turun 2,98 poin atau 0,09 persen ke 3.454,78, dan indeks Strait Times menguat 21,01 poin atau 0,53 persen ke 4.010,64.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.