
Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diperkirakan bergerak mendatar di tengah pelaku pasar mencermati negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan negara mitra.
IHSG dibuka melemah 18,94 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.896,42. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,18 poin atau 0,54 persen ke posisi 766,40.
“Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan cenderung konsolidasi di kisaran level 6.840 – 7.000, menunggu katalis baru untuk menentukan arah. Selama belum ada breakout dari area tersebut, pergerakan indeks cenderung terbatas dan rawan pullback teknikal,” ujar Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim di Jakarta, Rabu.
Dari mancanegara, pelaku pasar mencermati perkembangan terakhir terkait RUU pajak dan belanja besar-besaran Presiden AS Donald Trump serta komentar dari Chairman The Fed Jerome Powell.
RUU anggaran belanja baru pemerintahan Trump selanjutnya menunggu voting di DPR AS dan Presiden Trump menargetkan RUU tersebut akan disahkan sebelum 4 Juli 2025.
Chairman The Fed Jerome Powell dalam forum Europan Central Bank (ECB) di Portugal menyatakan bahwa The Fed kemungkinan akan memangkas suku bunga lagi sekarang apabila bukan karena tarif.
Powell juga mengatakan bahwa setiap langkah di masa mendatang akan bergantung terhadap data dan tidak menjawab secara langsung mengenai apakah akan terlalu cepat atau tidak untuk menurunkan suku bunga pada Juli 2025.
Sebelumnya, Trump kembali mendesak Powell untuk segera menurunkan suku bunga.
Di sisi lain, Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada Senin (30/6) mengatakan ada negara-negara yang bernegosiasi dengan itikad baik dengan AS.
Namun, Ia mengatakan tarif Trump masih dapat kembali ke level yang diumumkan pada 2 April 2025. "Jika kita tidak dapat melewati batas karena mereka (negara mitra AS) bersikap keras kepala," kata Bessent.
Dari dalam negeri, laporan kinerja APBN hingga semester I-2025 menunjukkan pendapatan negara mencapai Rp1,201 triliun dan diperkirakan hanya akan mencapai Rp2,865.5 triliun atau 95,4 persen dari target pada akhir tahun.
Sedangkan, belanja negara pada semester I-2025 mencapai Rp1,407 triliun dan diperkirakan mencapai Rp3,527.5 atau 97,4 persen dari target pada akhir tahun. Sehingga defisit APBN diperkirakan akan mencapai 2,78 persen dari PDB, lebih besar daripada target 2,53 persen dari PDB. Selain itu pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tumbuh 4,8-5,0 persen atau di bawah target 5,2 persen
Pada perdagangan Selasa (01/07), bursa saham Eropa bergerak melemah, diantaranya indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,28 persen, Euro Stoxx 50 menguat 0,39 persen, indeks DAX Jerman naik 0,99 persen, dan index CAC Prancis naik 0,04 persen.
Sementara itu, bursa saham AS Wall Street ditutup beragam, indeks S&P 500 melemah tipis 0,11 persen dan ditutup di 6.198,01, sementara Nasdaq Composite turun 0,82 persen ke level 20.202,89, indeks Dow Jones Industrial Average menjadi pengecualian dengan naik 400,17 poin atau 0,91 persen menjadi 44.494,94.
Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 374,44 poin atau 0,93 persen ke 29.612,50, indeks Shanghai menguat 2,82 poin atau 0,06 persen ke 3.455,76, indeks Hang Seng naik 160,87 poin atau 0,72 persen ke 24.239,00, dan indeks Strait Times menguat 11,03 poin atau 0,27 persen ke 4.000,33.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.