Sampai 20 Juni 2025, terdapat tiga calon perusahaan tercatat dalam pipeline (antrean) BEI yang berpotensi mencatatkan saham dengan kategori IPO lighthouse, dan direncanakan akan listing pada 2025

Jakarta (ANTARA) – Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, terdapat tiga lighthouse company (perusahaan mercusuar) berada dalam antrean akan menggelar Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia.

Lighthouse company merupakan perusahaan berkapitalisasi pasar di atas Rp3 triliun, dengan persentase jumlah saham publik (free float) minimum sebesar 15 persen.

“Sampai 20 Juni 2025, terdapat tiga calon perusahaan tercatat dalam pipeline (antrean) BEI yang berpotensi mencatatkan saham dengan kategori IPO lighthouse, dan direncanakan akan listing pada 2025,” ujar Nyoman kepada awak media di Jakarta, Senin.

Nyoman mengatakan, BEI menargetkan sebanyak lima lighthouse company dapat melangsungkan IPO pada tahun 2025, yang mana telah tercatat tiga perusahaan sampai saat ini.

Ketiga perusahaan itu, diantaranya PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), dan PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI).

“BEI sendiri menargetkan lima IPO lighthouse pada 2025. Dari target tersebut, saat ini telah tercatat tiga perusahaan,” ujar Nyoman.

Ia melanjutkan, saat ini BEI tengah menyusun kajian strategis mengenai IPO yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) sebagai narasumber.

Adapun, pihak-pihak itu mencakup grup usaha besar, perusahaan potensial IPO, investor institusi maupun ritel, serta lembaga pemerintah.

“Kajian ini bertujuan untuk memahami minat perusahaan berskala besar terhadap IPO, menggali tantangan dan ekspektasi pelaku usaha, serta menyusun rekomendasi terkait perbaikan regulasi dan penguatan infrastruktur pasar,” ujar Nyoman.

Selain itu, BEI memiliki unit kerja khusus yang secara aktif mendampingi perusahaan-perusahaan termasuk perusahaan dengan skala aset besar, baik swasta, BUMN, maupun BUMD dalam mempersiapkan IPO.

Pendampingan dilakukan melalui berbagai inisiatif seperti go public workshop, coaching clinic, one on one meeting, dan networking event yang mempertemukan pelaku usaha dengan profesi penunjang pasar modal.

“Inisiatif ini diharapkan dapat mempermudah akses perusahaan terhadap ekosistem pasar modal dan mempercepat proses transformasi menuju perusahaan terbuka,” ujar Nyoman.

Per 20 Juni 2025, BEI melaporkan terdapat sebanyak 14 perusahaan berada dalam antrean akan melangsungkan IPO di pasar modal Indonesia.

Rinciannya, sebanyak 8 perusahaan kategori beraset skala besar di atas Rp250 miliar, sebanyak 5 perusahaan beraset skala menengah antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar, serta sebanyak satu perusahaan beraset skala kecil dengan aset di bawah Rp50 miliar.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.